SALIB LAMBANG KEMENANGAN

Table of Contents

Hari ini Kristi begitu gembira. Di ulang tahun yang ke 9 ini, ia mendapatkan sebuah kado istimewa dari kedua orangtuanya. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk salib yang sangat indah. Kini kalung itu sudah melingkar di lehernya.

“Ayah, bunda! Terima kasih” kata Kristi sambil memeluk kedua orangtuanya.

Ayah Kristi tersenyum, sambil berkata : “Kamu suka kalung itu ?”

“Kristi sangat suka, kalung ini sangat indah”

Ayah kembali tersenyum “ Kamu tahu mengapa  ayah dan bunda menghadiahkan kalung ini kepadamu?”

“Tidak tahu ayah”.

“ Apa yang dalam pikiranmu ketika melihat salib?” tanya ayah

“Aku akan teringat Tuhan Yesus. Kata kakak Guru Sekolah Mingguku, dulu salib itu digunakan untuk menghukum Tuhan Yesus”

“ Iya benar. Maukah kamu mendengarkan cerita ayah tentang salib?”

“ Mau ayah”, jawab Kristi

“ Pada jaman dahulu, ribuan tahun yang lalu, ada banyak cara untuk menghukum orang yang berbuat salah. Orang dihukum supaya tidak melakukan kesalahan lagi dan agar orang lain tidak melakukan kesalahan yang sama. Tapi ada orang-orang orang yang sangat jahat dan melakukan kejahatan yang sangat besar. Pemerintah harus menghentikan perbuatan orang jahat ini dan memberi peringatan kepada orang lain agar tidak melakukan kejahatan yang sama.
Orang-orang jahat ini kemudian dihukum dengan memakukan tangan dan kaki pada sebuah palang kayu yang besar dan kemudian palang itu di letakkan di atas bukit agar semua orang bisa melihatnya dan mengetahui mengapa orang itu dihukum salib. Orang yang jahat itu harus menanggung akibat dari perbuatannya dan menjadi cemoohan banyak orang.Orang-orang yang terbukti bersalah di depan pengadilan akan dihukum salib. Seperti dua orang yang disalib bersama Tuhan Yesus ( Matius 27:38).

“ Tapi Ayah, mengapa Tuhan Yesus disalib? Bukankah Tuhan Yesus itu orang baik ?”, tanya Kristi.

“ Kamu benar Kristi, Tuhan Yesus memang orang baik. Tuhan Yesus memang manusia seperti kita, tapi Dia tidak pernah berbuat salah dan dosa ( I Petrus 2 :22). Bahkan ketika diadili oleh Makamah Agama, Raja Herodes dan Pontius Pilatus , mereka semua tidak menemukan satu kesalahan apapun. ( Lukas 23:13-15). Mengapa Tuhan Yesus disalib ? Karena Tuhan Yesus menggantikan orang lain. Tuhan Yesus pada waktu itu menggantikan Barabas ( Matius 27:26).

Sebenarnya Tuhan Yesus bukan hanya Barabas semata. Tuhan Yesus menggantikan semua orang di dunia yang bersalah. (Roma 5:18-19 ). Karena semua orang di dunia telah berdosa dan memerlukan pengganti untuk menanggung dan menjalani hukuman dari Allah. Hukuman dosa adalah maut ( Roma 6:23 ) dan Tuhan Yesus menjalani itu semua bagi kita manusia.

“Tetapi peristiwa itu berlanjut 3 hari kemudian, Tuhan Yesus tidak mati selamanya,Ia bangkit kembali. Salib yang dimaksudkan untuk mengalahkan Tuhan Yesus dengan kematian ternyata tidak mampu menghentikan karya Tuhan Yesus untuk menebus dosa kita semua.

“ Itulah sebabnya ayah dan bunda menghadiahkan kalung dengan liontin salib itu. Bukan sebagai perhiasan dan gaya-gayaan, tapi agar Kristi selalu ingat dan bersyukur bahwa Tuhan Yesus pernah tersalibkan untuk menggantikan kita. Setiap memandang salib itu, Kristi akan terus belajar untuk tidak melakukan tindakan yang buruk lagi.

Selain itu, Kristi juga akan ingat bahwa Tuhan Yesus sudah mengalahkan kematian dengan kebangkitannya. Kebangkitan Tuhan selalu kita ingat dan rayakan bersama. Kristi tahu, kebangkitan Tuhan Yesus kita peringati sebagai hari raya apa ?

“ Hmmmmm.... apa ya ? Oya.. ! Kristi ingat ! Hari Raya Paskah !!

“ Anak ayah yang cantik ini memang pintar! Betul, kita memperingati kebangkitan Tuhan Yesus sebagai Hari Paskah. Namun kita tidak memperingati setahun sekali. Setiap hari minggu saat  beribadah di gereja,  kita memperingati kebangkitan Tuhan Yesus.
Itulah sebabnya, di gereja selalu ada salib, agar saat  memperingati Kebangkitan Tuhan Yesus dalam ibadah minggu, kita juga teringat bahwa  salib yang dahulu merupakan tanda hukuman bagi orang yang bersalah, tempat orang dihina telah dirubah Tuhan Yesus menjadi lambang kemenangan atas dosa-dosa kita..”

“ Ayah, Kristi! Ayo kita bersiap-siap ke gereja !” Bukankah hari ini kita hendak merayakan Paskah?”, kata ibu.
“ Baik bunda...!”

#DAYS Inspiring130315#

Post a Comment