Aku akan menjadikan penolong
Table of Contents
Aku akan menjadikan penolong
Bacaan : Kejadian 2: 18-24
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Alam beserta isinya digambarkan sebagai karya Allah yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan tujuan Allah menciptakan alam semesta termasuk manusia adalah demi alam dan manusia itu sendiri.Dalam Kejadian 2, mula-mula Allah menciptakan manusia hanya laki-laki saja, namun kemudian Allah melihat ada yang kurang dalam kehidupan laki-laki ini. 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja ( Kej 2:18), di sini terlihat bahwa Allah memandang bahwa kehidupan laki-laki yang sendirian merupakan sesuatu hal yang tidak baik. Memang laki-laki bisa hidup sendiri, namun hal itu dipandang Allah belum cukup. Manusia (laki-laki) membutuhkan kehadiran orang lain.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia, itulah yang dilakukan Allah untuk manusia ciptaanNya itu. Kata penolong dalam bahasa Ibrani adalah Ezer yang juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana Allah menolong umat Israel (Maz 54:6). Seorang penolong haruslah orang yang lebih kuat atau paling tidak sama kuat dari yang ditolongnya. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di mata Allah bukan lebih lemah dari laki-laki. Sebagai seorang penolong laki-laki, maka perempuan sama atau lebih kuat dari laki-laki. Dengan demikian tidak ada alasan untuk memandang perempuan itu lemah, karena sejak semula Allah menciptakan perempuan sebagai penolong.
Sepadan menunjukkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan menerima tanggungjawab yang sama dari Allah untuk mengemban tugas yang Allah berikan kepada manusia.
Kesempurnaan kerjasama antara laki-laki dan perempuan adalah di dalam keluarga. Di dalam keluargalah laki-laki dan perempuan saling berbagi tugas dan tolong-menolong tanpa merendahkan satu dengan yang lainnya. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (Kej 2:24). Ayat ini menjadi dasar dalam pembentukan sebuah keluarga dimana terjadi kerjasama yang penuh antara laki-laki dan perempuan
Bacaan : Kejadian 2: 18-24
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Alam beserta isinya digambarkan sebagai karya Allah yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan tujuan Allah menciptakan alam semesta termasuk manusia adalah demi alam dan manusia itu sendiri.Dalam Kejadian 2, mula-mula Allah menciptakan manusia hanya laki-laki saja, namun kemudian Allah melihat ada yang kurang dalam kehidupan laki-laki ini. 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja ( Kej 2:18), di sini terlihat bahwa Allah memandang bahwa kehidupan laki-laki yang sendirian merupakan sesuatu hal yang tidak baik. Memang laki-laki bisa hidup sendiri, namun hal itu dipandang Allah belum cukup. Manusia (laki-laki) membutuhkan kehadiran orang lain.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia, itulah yang dilakukan Allah untuk manusia ciptaanNya itu. Kata penolong dalam bahasa Ibrani adalah Ezer yang juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana Allah menolong umat Israel (Maz 54:6). Seorang penolong haruslah orang yang lebih kuat atau paling tidak sama kuat dari yang ditolongnya. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di mata Allah bukan lebih lemah dari laki-laki. Sebagai seorang penolong laki-laki, maka perempuan sama atau lebih kuat dari laki-laki. Dengan demikian tidak ada alasan untuk memandang perempuan itu lemah, karena sejak semula Allah menciptakan perempuan sebagai penolong.
Sepadan menunjukkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan menerima tanggungjawab yang sama dari Allah untuk mengemban tugas yang Allah berikan kepada manusia.
Kesempurnaan kerjasama antara laki-laki dan perempuan adalah di dalam keluarga. Di dalam keluargalah laki-laki dan perempuan saling berbagi tugas dan tolong-menolong tanpa merendahkan satu dengan yang lainnya. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (Kej 2:24). Ayat ini menjadi dasar dalam pembentukan sebuah keluarga dimana terjadi kerjasama yang penuh antara laki-laki dan perempuan
Post a Comment